Alternatif Media Jamur Kayu menggunakan Rumput Gajah
Alternatif Media Jamur Kayu menggunakan Rumput Gajah - Jamur kayu biasanya menggunakan bahan baku dari serbuk kayu. Tetapi dari waktu ke waktu persediaan akan serbuk kayu sangat terbatas. Hal ini mendorong untuk mencari alternatif media jamur selain serbuk kayu.
Beberapa negara penghasil jamur telah menggunakan jenis rumput-rumputan sebagai media pengganti dari serbuk kayu. Alasan penggunaan rumput-rumputan sebagai media jamur adalah rumput-rumputan mempunyai karakteristik hampir sama dengan serbuk kayu, selain itu terdapat beberapa jenis rumput-rumputan yang kandungan nutrisinya lebih tinggi dari serbuk kayu, sehingga dapat membantu dalam pertumbuhan miselium dan pembentukan tubuh buah jamur.
Terdapat banyak jenis tanaman herba di dunia yang dapat digunakan sebagai alternative untuk pembuatan media jamur. Antara lain adalah rumput gajah/ Pennisetum sinese, Miscanthus floridulus, Dicranopteris dichotoma, Zea mays, dan yang lainnya.
Rumput Gajah (Pennisetum sinese)
Taksonomi : Angiospermae, Monocotyledoneae, Gramineae, Pennisetum.
Karakteristik : Pennisetum sinese (Rumput Gajah) dapat beradaptasi dengan baik, dapat menyesuaikan terhadap lingkungan, mempunyai kandungan protein dan gula yang tinggi. Tanaman ini tumbuh pada iklim tropik dan subtropik.
Tanaman ini mempunyai batang yang tinggi, tumbuh berkoloni, tegak lurus, dan sistem perakaran yang kuat. Tanaman ini dapat menyediakan makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis.
Tinggi normal dari tanaman ini 3-5 m, rata-rata tinggi tanaman dan diameter batang adalah 3,98 m dan 3,5 cm setelah 8 bulan. Rata-rata panjang antar buku 9-15 cm.
Pennisetum sinese (Rumput Gajah) mulai dapat tumbuh pada temperatur 12-15°C. Temperatur optimal antara 25-35°C. Ketika temperatur di bawah 5°C pertumbuhan dapat terhambat. Untuk melindungi benih dari kerusakan bisa dengan dilakukan dengan pelakuan temperatur dibawah 0°C (Lin Zhanxi, 2007).
Selain itu, tanaman ini dapat tumbuh pada 30° lintang selatan dan ketinggian tempat 1100 diatas permukaan laut (dpl).
Pada biokimia cara fotosintesis tanaman ini termasuk dalam C-4, termasuk dalam tipe 4 karbon yang mempunyai kecepatan proses fotosintesis yang tinggi. Kecepatan fotosintesis mencapai 50-70 mg karbondioksida/dm2/jam (Cooper, 1970). Pennisetum sinese (Rumput Gajah) lebih sesuai tumbuh pada temperatur tinggi dan iklim basah yang mempunyai curah hujan yang tinggi antara 800 mm.
Kandungan Nutrisi dan Aplikasi : perkiraan kandungan nutrisi pada Pennisetum sinese lebih tinggi dari serbuk kayu (1,16%), rumput muda memiliki kandungan protein lebih tinggi dari rumpur yang tua.
Pennisetum sinese (Rumput Gajah) dapat digunakan untuk media jamur pada banyak varietas jamur. Antara lain Pleurotus ostreatus, Auricularia auricula, Lentinula edodes, Flammulina velutipes, Agaricus bisporus, dan lain-lain. Media yang telah digunakan dapat dibuat sebagai makanan ternak atau pembuatan pupuk kompos. Selain itu, Pennisetum sinese (Rumput Gajah) dapat digunakan sebagai pelindung pasir dan mengurangi angin (Lin Zhanxi, 2007).
Kandungan Nutrisi pada Pennisetum sinese (Rumput Gajah)
Umur Tanaman | Bahan Kering (g/100g) | % kandungan Bahan Kering | ||||
Protein | Serat | Lemak | Ekstrak N Bebas | Lain | ||
4 minggu | 15,8 | 10,8 | 28,5 | 3,8 | 43,0 | 13,9 |
6 minggu | 17,1 | 8,8 | 32,2 | 3,5 | 42,6 | 12,9 |
8 minggu | 18,3 | 8,7 | 32,8 | 3,3 | 44,3 | 10,9 |
10 minggu | 18,5 | 6,5 | 33,0 | 2,7 | 46,4 | 11,4 |
12 minggu | 20,4 | 5,9 | 31,9 | 2,9 | 49,0 | 10,3 |