Ikan Baung
Ikan Baung – Sebelum memasuki usaha budidaya ikan baung penting bagi kita untuk mengenal lebih detail tentang ikan baung baik itu dari segi sistematika, sifat biologis ikan juga ciri – ciri morfologisnya. Memahami karakteristik ikan baung sangatlah penting mengingat bahwa ikan baung merupakan komoditas baru dalam usaha budidaya perikanan dan belum tersebar secara luas hingga bila kita tidak memahami karakteristik ikan secara detail kita akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi tentang ikan baung di lapangan.
Pemahaman karakteristik ikan menjadikan para calon pembudidaya ikan baung dapat mengatahui secara pasti sosok ikan baung. Sedangkan pemahaman karakteristik biologis akan memudahkan pembudidaya menangani ikan baung lebih lanjut.
Sistematika Ikan Baung
Ikan baung telah mengalami banyak pergantian nama secara ilmiah. Taksonomi ikan baung (sistem penamaan ikan baung) pertama kali yang disandang ikan baung adalah Macrones Nemurus (Weber & de Beauforrt, 1916). Namun di tahun 1989 nama tersebut berubah menjadi Mystus Nemurus (Roberts, 1989; Kottelar et. Al., 1993). Namun ternyata nama ilmiah ikan baung berubah lagi menjadi Hemibagrus Numurus (Kottelat and Whitten, 1996; Rachmatika et. Al., 2005). Nama Hemibarus Numurus inilah yang telah di nyatakan sebagai nama ilmiah ikan baung secara baku sekarang, sedangkan nama – nama lain yang lebih dahulu muncul di katakan sebagai sinonim atas nama ilmiah ikan baung.
Bentuk fisik ikan baung secara sepintas sangat mirip dengan ikan lele. Memang secara umum ikan baung memiliki banyak kemiripan dengan ikan lele seperti memiliki sungut di bagian mulutnya serta bentuk tumbuh nya mirip ikan lele, itu sebabnya ikan ini juga di golongkan kedalam jenis catfish. Sedangkan perbedaannya adalah pada warna dan ukuran tubuhnya.
Kemiripannya dengan ikan lele maka para ahli perikanan menggolongkan ikan baung ini kedalam kelompok famili Bagridae dengan ordonya yaitu Siluriformes (kottelat et.al., 1993) hal ini karena bentuk tumbuh ikan baung ini bulat memanjang (mirip belut). Sebelumnya beberapa ahli memasukan ikan baung ke dalam ordo Ostariophysi.
Berikut kami uraikan secara urutan sistematika ikan baung berdasarkan Eschmeyer(1998) dan Kottelat (1996) secara lengkap;
- Filum : Chordata
- Kelas : Fisces
- Sub Kelas : Toleostei
- Ordo : Siluriformes
- Famili : Bagridae
- Genus : Hemibagrus
- Species : Hemibagrus Nemurus
- Sinonim : Mystus Nemurus, Macrones Nemurus
Sedangkan nama ikan baung dalam bahasa Inggris yaitu : Tropical Catfish dan juga Green Catfish. Nama yang di kenal di Indonesia : Baung. Sedangkan nama lokal di berbagai daerah : Baung di Sumatera, Sengol di Jawa Barat, Ikan sogo di Jawa Tengah, Ikan Tagih atau tageh di Jawa Timur.
Dari hasil penelitian para peneliti di lapangan ada 11 jenis ikan yang di temukan dan di golongkan ke dalam genus Mystus / Hemibagrus. Dari ke 11 ikan tersebut yang di anggap memiliki nilai ekonomis tinggi adalah ikan baung yang di berikan nama ilmiah Mystus / Hemibagrus Nemurus dengan sinonimnya Macrones Nemurus (C.V).
Terdapat jenis ikan baung lain namun tidak begitu terkenal karena tubuh ikan baung ini lebih kecil. Jenis ikan baung ini di berikan nama ilmiah Macrones Nigriceps (C.V). Ikan baung berbadan kecil atau di kenal Macrones Nigriceps (C.V) memiliki populasi yang jauh lebih sedikit di bandingkan dengan ikan baung Nemurus.
Nama Ikan Baung
Untuk masyarakat Sumatera ikan baung sudah di kenal secara luas, mungkin karena populasi ikan baung di Sumatera cukup banyak, hal ini berbeda dengan ikan baung di Pulau Jawa yang kurang populer. Komunitas masyarakat Melayu yang tinggal di Malaysia, Singapura dan juga Brunei mengenl ikan baung dengan sebutan baung atau bawon (serawak).
Nama Baung sendiri lebih dominan di sebut oleh masyarakat di Sumatera terutama di Sumatera Barat, Riau dan Sumatera Selatan. Di daerah lain seperi Jawa Barat dengan sebutan ikan sengol / ikan singgal / ikan singgah atau ada juga yang menyebutnya ikan tagih. Masyarakat di Jawa tengah menyebut ikan baung dengan ikan beong atau ikan sogo, sedangkan di Jawa Timur ikan baung di kenal dengan sebutan ikan tagih atau ikan tageh. Di wilayah Medan dan beberapa wilayah di Sumatera utara menyebut ikan baung dengan nama ikan teiken. Berbeda penamaan ikan baung di kalimantan yang memiliki 4 nama penyebutan terhadap ikan baung yaitu ikan niken di Kalimantan Barat, ikan patik di Kalimantan Selatan, ikan kendiya di Kalimantan Tengah dan ikan baung putih di Kalimantan Timur. Namun ada juga beberapa yang menyebutnya dengan ikan senggal ataupun ikan duri.
Bentuk dan Ukuran Tubuh Ikan Baung
Fisik Tubuh ikan Baung dapat mencapai ukuran yang cukup besar. Bahkan penangkapan alam terutama dari sungai – sungai pernah mencapai ukuran 80 cm ikan baung dewasa. Ikan baung dengan ukuran yang cukup besar ini di perkirakan ikan baung yang sudah cukup tua.
Berbeda bila ikan baung di pelihara di kolam – kolam pemeliharaan, dengan masa pemeliharaan ikan baung yang pendek atau kurang dari satu tahun fisik tubuh ikan baung jauh lebih kecil. Namun walaupun ikan baung di kelompokan kedalam jenis cat fish atau ikan lele, ikan baung memiliki tubuh yang lebih besar seperti ikan patin.
Bila di lihat sepintas memang ikan baung memiliki kemiripan dengan ikan patin. Kita bisa melihat bagian bawah tubuh ikan baung yang berwarna putih hingga terlihat seperti keperakan dan juga warna kecoklatan pada bagian punggung ikan. Bahkan di beberapa jenis ikan baung di temukan warna punggung yang kehitaman.
Perbedaan yang terlihat antara ikan baung dan patin adalah perut ikan baung jauh lebih ramping gilig memanjang di bandingkan dengan ikan patin. Bentuk perut ikan baung lebih mendekati bentuk perut ikan lele. Pada bagian badan ikan baung tidak di tumbuhi sisik namun licin dan berlendir.
Di sirip dada ikan baung terdapat tulang tajam dan bersengat. Tulang ini berfungsi seerti patil pada lele yaitu sebagai alat senjata pembelaan diri. Juga terdapat di sirip punggung dengan jari – jari keras dan juga berbisa. Sengatan ikan baung ini cukup memberikan rasa sakit. Pada tulang rahang atas juga di tumbuhi gigi.
Perbedaan yang sangat nyata dengan ikan patin dan lele yaitu sungut pada rahang atas yang sangat panjang bahkan mencapai sirip dubur. Ikan baung juga memiliki sirip lemah yang sering di sebut dengan adiposefin yang panjangnya hampir sama dengan panjang sirip duburnya. Untuk proporsi panjang tubuh ikan baung yaitu 5 kali tinggi ataupun 3 sampai dengan 3,5 kali panjang kepala.
Ciri Fisik Ikan Baung Jantan dan Betina
Untuk membedakan mana ikan baung jantan dan ikan baung betina relatif tidak terlalu sulit. Perbedaan keduanya dapat di lihat dari ciri – ciri morfologis tertentu.
Pada ikan baung jantan memiliki papilla terletak di bagian belakang lubang genital ikan. Semetara di ikan baung betina papilla ini tidak di temukan. Induk ikan baung yang sudah matang gonad (yaitu ikan yang sudah siap di pijahkan) sangat mudah di kenali, yaitu tandanya papillanya berwarna merah di mulai dari ujung papilla hingga kearah pangkal.
Bila di temukan calon indukan jantan ikan baung dengan warna papilla yang belum berwarna merah maka dapat di pastikan calon indukan itu belom matang gonad walaupun sudah memiliki ukuran tubuh yang cukup. Sedangkan pada calon indukan ikan baung betina maka bagian perut ikan akan membesar karena banyak mengandung telur yang siap dibuahi. Permukaan kulit di bagian perut ikan baung betina terasa lembut bila di raba. Selain itu pada lubang genitalnya berwarna merah dan membesar.
Harapan atas Penulis atas artikel Ikan Baung
Artikel ikan baung merupakan artikel yang menarik untuk di jadikan referensi. Walaupun artikel ini bukan tulisan asli penulis, namun hanya berupa saduran dari materi Ikan Baung yang penulis cantumkan dalam referensi, tapi penulis berharap :
- Pembaca mengetahui tentang ciri – ciri fisik ikan baung.
- Pengenalan ikan baung dengan pendekatan ilmiah dapat memberikan gambaran detail tentang ikan baung.
- Ikan baung akan lebih memasyarakat agar ikan baung dapat di budidayakan secara komersial.
Metode Penulisan Artikel Ikan Baung
Tulisan tentang Ikan Baung ini akan di buat dalam beberapa seri tulisan. Pengunjung dapat membaca tulisan-tulisan tersebut secara bertahap.
Bila pengunjung situs PutakaDunia.com ini merasa sudaht cukup mengetahui atas bahasan pada artikel budidaya Ikan Baung, pengunjung dapat langsung pada materi yang paling di butuhkan.
Referensi Artikel “Ikan Baung” dalam bentuk Tulisan
Tentunya tulisan ini bukan tulisan murni dari penulis, kami mencoba menyajikan ulang bahasan tentang Ikan Baung yang berasal dari.
- Buku karangan Khairuman dan Khairul Amri dengan judul Ikan Baung (Peluang Usaha dan Teknik Budidaya Intensif)
- Artikel dari wikipedia tentang ikan baung
- Artikel pertanian tentang budidaya ikan baung.
- Beberapa artikel terkait Ikan Baung dari beberapa website.
Referensi Artikel Budidaya Ikan Baung dalam bentuk Video
Untuk memudahkan pemahaman pembaca tentang “Ikan Baung” maka kami sajikan beberapa video yang membahas tentang Ikan Baung.
Video 1 Pembenihan Ikan Baung
Video 2 Baung Biofloc
Video 3 Cara Budidaya Ikan Baung
Ucapan Terima Kasih Atas Kujungan Anda
Kami sangat berterimakasih kepada para pengunjung situs PustakaDunia.com terutama atas ketertarikan anda terhadap artikel “Ikan Baung”
Bila anda tertarik dapat juga membaca artikel kami yang lain yaitu :
- Mengenal ikan baung
- Budidaya Ikan Baung
- Ikan baung
Mudah – mudahan artikel “Ikan Baung” memberikan manfaat kepada para pengunjung. Untuk berinteraksi dengan penulis-penulis PutakaDunia.com dapat menghubungi melalui halaman Contact us.