Tepung Terigu
Salah satu produk pangan yang sangat populer di seluruh dunia adalah Tepung Terigu / Wheat Flour. Jenis tepung ini terutama banyak digunakan dalam pembuatan cake, roti ataupun cookies. Mungkin terdapat pertanyaan dari benak pembaca tentang apa sebenarnya tepung terigu itu, bagaimana penjelasan lebih jelas tentang tepung terigu. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka akan kami uraikan dalam artikel di bawah ini.
Tepung Terigu adalah hasil olahan produk perkebunan berupa gandum yang dikurangi kadar airnya lalu dilakukan penggilingan hingga berbentuk butiran halus / tepung. Hasil akhir berupa Tepung terigu yang dapat di konsumsi sebagai bahan baku aneka makanan. Penyebutan tepung terigu sediri merupakan penyerapan dari bahasa Portugis yang disebut trigo yang artinya gandum.
Varietas Gandum
Varietas Gandum dibedakan berdasarkan kandungan gluten dari gandum tersebut. Oleh sebab itu varietas gandum di bagi kedalam 2 (dua) yaitu :
- Varietas Gandum Lunak atau Lemah : Varietas gandum lunak atau lemah ini adalah varietas gandum yang memiliki kadar gluten rendah. Gandum ini digunakan untuk menghasilkan tepung yang memiliki tektur halus dan rapuh. Penggunan tepung hasil dari varietas gandum lunak atau lemah ini seperti untuk tepung kue, gorengan dan lain-lain.
- Varietas Gandum Keras atau Kuat : Varietas gandum ini memiliki kadar gluten antara 12% s/d 14%. Tepung yang dihasilkan dari varietas gandum keras atau kuat ini memiliki tingkat elastisitas yang tinggi yang mampu menahan bentuknya ketika selesai di panggang. Hasil dari tepung ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan roti / tepung roti.
3 Jenis Tepung Terigu
Dalam produk akhir tepung terigu dikenal dalam 3 jenis tepung terigu antara lain :
- Tepung Terigu Putih : Tepung ini adalah tepung yang paling familiar bagi masyarakat Indonesia. Tepung terigu putih di hasilkan dari penggilingan endosperma atau pun bagian yang bertepung (mengandung protein) saja.
- Tepung Terigu Coklat : Sedangkan tepung terigu coklat merupakan hasil penggilingan bagian yang bertepung (bagian dalam gandum) dan juga penggilingan bekatul gandum. Hal ini menyebabkan tepung terigu coklat lebih banyak mengandung serat alami.
- Tepung Gandum Utuh : Tepung gandum utuh dihasilkan dari proses penggilingan keseluruhan bagian dari gandum dengan memisakan hasil dedak gandum (polard).
Baca Juga artikel tentang : Tepung Mocaf
Kandungan Protein Gandum
Selain protein Tepung terigu juga mengandung zat pati, yaitu barupa zat karbohidrat kompleks yang tidak mudah larut dalam air. Sedangkan penggolongan jenis tepung terigu juga dibedakan atas nilai kandungan protein yang dimiliki tepung terigu. Kandungan protein inilah yang menentukan berapa banyak kandungan gluten dalam tepoung terigu.
Sedangkan kualitas protein dan gluten tepung terigu sangat di tentukan dari kualitas jenis gandum yang digunakan. Protein ini sangat erat terkait dengan kandungan gluten, karena gluten adalah salah satu zat yang ada pada tepung terigu. Sifat dari gluten ini adalah elastis dan juga kenyal. Bila semakin tinggi kadar protein yang terkandung dalam tepung terigu maka akan semakin banyak pula gluten yang terdapat pada tepung terigu tersebut, dan itu juga berlaku sebaliknya. Bilamana kualitas protein tepung terigu tinggi maka gluten dari tepung terigu juga memiliki kualitas yang tinggi, hal ini juga berlaku sebaliknya.
Kalsifikasi Tepung Terigu berdasarkan tingkat kandungan protein:
- Tepung terigu protein tinggi atau dikenal sebagai bread flour, tepung ini memiliki kadar protein tinggi antara 11%-13%, tepung ini sangat baik digunakan sebagai bahan pembuat roti, mie, donat, dan produk makanan yang membutuhkan tingkat kekenyalan tinggi.
- Tepung terigu protein sedang atau di kenal juga sebagai tepung terigu serbaguna (all purpose flour), tepung ini memiliki kadar protein antara, 8%-10%, all purpose flour sangat cocok digunakan sebagai bahan pembuat cake.
- Tepung terigu protein rendah atau dikenal dengan pastry flour: tepung ini memiliki tingkat kadar protein antara 6%-8%, kelebihan jenis tepung ini adalah sangat sesuai dalam membuat kue yang renyah, seperti halnya biscuit, gorengan atau jenis keripik.
Kualitas Tepung Terigu
Dalam menentukan kualitas tepung terigu selain dari kadar protein yang terkandung dalam tepung terigu juga di tentukan dalam hal-hal berikut :
- Kandungan Kadar air (moisture). Tingakt kadar air atau moisture ini memiliki pengaruh besar dalam menentukan kualitas tepung terigu. Tepung terigu yang memiliki kandungan air yang tinggi menyebabkan tepung mudah rusak dan berbau apek oleh jamur. Namun bila tingkat kadar air tepung terigu rendah maka kualitas tepung terigu akan meningkat, karena resiko rusak dan berbau apek dapat dikurangi secara signifikan.
- Kadar abu atau ash content dalam tepung terigu juga menentukan nilai kualitas dari tepung terigu. Kadar abu yang tinggi pada tepung terigu dapat memutuskan serat gluten. Akibatnya tepung terigu dengan tingkat kadar abu yang tinggi digolongkan tepung terigu kualitas rendah. Kadar abu ini juga mempengaruhi warna dari tepung. Semakin tinggi kadar abu maka semakin gelap warna tepung terigu.
- Hal lain yang menentukan kualitas tepung terigu yaitu tingkat water absorption atau yang lebih dikenal sebagai kemampuan tepung terigu dalam menyerap air secara maksimal di dalam adonan. Kemampuan daya serap air ini akan berkurang bila kadar protein dalam tepung terigu itu rendah. Hingga semakin tinggi nilai protein tepung maka daya serap air nilainya semakin besar. Namun apabila kadar proteinnya rendah maka semakin rendah pula daya serap air dari tepung terigu tersebut.
Penggilingan Gandum
Guna menghasilkan tepung terigu yang efisien biasanya sebelum dilakukan penggilingan maka gandum mengalami proses penambahan uap air. Fungsi penambahan uap air ini agar bagian endosperma dari gandum mudah dipisahkan selama proses penggilingan. Hasil giling endosperma gandum inilah yang menghasilkan tepung terigu berwarna putih. Pemberian uap air juga di maksudkan agar dedek gandum menjadi lebih keras hingga dapat mengurangi penggunaan energi dalam mengiling biji gandum. Dedek pun menjadi mudah di pisahkan dari hasil gilingan berupa tepung terigu.
Bagian dalam gandum atau endosperma ini membentuk sekitar 80% dari total volume gandum. Bagian endosperma ini yang paling diutamakan karena hasil gilingan terebut menjadi tepung yang putih dan memiliki rasa lembut, dan tekstur yang lebih halus
Perkembangan teknologi penggilingan sejak abad 19 membuat mesin yang mempu memisahkan hasil tepung terigu dengan residu gandum seperti dedak . Secara otomatis kehadiran teknologi penggilingan gandum membuat tepung terigu menjadi lebih menarik dengan produk yang bersih dan halus.
Prose penggilingan butir-butir gandum yang sudah melalui proses penambahan uap air lalu melawati rakaian roller pemecah, yang akan menghasilkan serbuk putih yang masih bercampur. Hasil gilingan tersebut lalu melalui proses pengayakan guna memisahkan partikel-partikel pengotor seperti dedak gandum yang memiliki ukuran lebih besar. Hasil pengayakan ini akan menghasilkan butiran tepung yang memiliki keseragaman ukuran dan warna.
Tepung Gandum 100%
Dalam memproduksi tepung gandum utuh maka dedak dan sisa kulit gandum di giling kembali dan di campurkan dengan hasil gilingan tepung yang berwarna putih bersih. Inilah proses pembuatan tepung gandum 100%.